Weekly Newsletter 23 September 2025: BI dan The Fed Turunkan Suku Bunga, IHSG Kembali Cetak All Time High

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan yang cukup signifikan dalam seminggu, efek dari kompaknya BI dan The Fed menurunkan suku bunga. IHSG kembali berhasil mencetak All Time High (ATH) dilevel 8.068 pada hari Kamis, 18 September 2025 dengan ditutup pada level 8.051 (+2,51%) untuk periode 12-19 September 2025.
Chart: TradingView
Yield obligasi Indonesia 10 tahun melemah tipis dengan ditutup pada level 6,324% dibandingkan minggu sebelumnya dilevel 6,319%. Yield masih berada di dekat level terendahnya pada tahun 2025 dilevel 6,302%. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berbalik melemah dengan ditutup pada level Rp16.585 (+1,28%). Penurunan BI Rate sebanyak tiga bulan beruntun memberikan dampak negatif pada nilai tukar rupiah hingga berada di atas level Rp16.500.
Berita Ekonomi Sepekan
Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga (BI Rate) pada bulan September 2025 dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia 16-17 September 2025 sebesar 25 bps menjadi 4,75% dari yang sebelumnya dilevel 5,00%. Suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility juga ikut turun sebesar 25 bps, masing-masing menjadi 4,00% dan 5,50%.
Sumber: TradingEconomics
Keputusan ini dinilai BI sejalan dengan upaya bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga tetap rendahnya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1% dan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya.
Ke depan, BI akan terus mencermati prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI Rate dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah.
Penurunan BI Rate pada bulan September ini membuat BI telah melakukan penurunan suku bunga dalam tiga bulan beruntun. Sebelumnya pada bulan Juli juga dilakukan penurunan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25% dari yang sebelumnya 5,50% dan bulan Agustus sebesar 25 bps menjadi 5,00%. Terbaru, dengan penurunan BI Rate bulan September membuat tingkat suku bunga saat ini berada dilevel 4,75%.
BI Rate telah turun sebanyak lima kali pada tahun 2025, masing-masing sebesar 25 bps pada bulan Januari, Mei, Juli, Agustus, dan September. Total pada tahun ini BI Rate telah turun 125 bps dari akhir tahun 2024 yang berada dilevel 6,00%.
Sumber: TradingEconomics
Sedangkan The Fed akhirnya menurunkan suku bunga pada bulan September 2025 sebesar 25 bps menjadi berada dilevel 4,00%-4,25% dari yang sebelumnya 4,25%-4,50%. Hal ini menghentikan kebijakan menahan suku bunga sejak tahun 2025 atau tetap sama selama tujuh bulan beruntun.
Sumber: TradingEconomics
Diperkirakan pada bulan Oktober juga dilakukan penurunan suku bunga oleh The Fed sebesar 25 bps menjadi 3,75% - 4,00%. Sedangkan pada bulan November tidak terdapat Federal Open Market Committee (FOMC) sehingga suku bunga akan tetap sama seperti bulan Oktober. Dan pada bulan Desember juga akan terjadi 1x penurunan suku bunga sebesar 25 bps. Untuk itu, pada akhir tahun 2025 ini Fed Funds Rate (FFR) berpotensi berada dilevel 3,50% - 3,75%, atau telah turun sebesar 75 bps dibandingkan sejak akhir tahun 2024 yang berada dilevel 4,25% - 4,50%.
Reksa Dana Pilihan Minggu Ini
Reksa dana pendapatan tetap menjadi pilihan saat ini karena suku bunga yang mulai turun dan menjadi semakin rendah memberikan sentimen positif bagi harga obligasi. Hal ini terlihat dari kinerja reksa dana pendapatan tetap di SayaKaya yang mencatatkan return hingga lebih dari 10% dalam setahun terakhir. Untuk itu, peluang return yang lebih optimal bisa didapatkan pada reksa dana pendapatan tetap dengan hasil yang jauh lebih tinggi dibandingkan bunga deposito dan kupon obligasi negara.
Beberapa pilihan reksa dana pendapatan tetap yaitu KISI Fixed Income Fund Plus, Avrist Emerald Stable Fund, dan Sucorinvest Monthly Income Fund.
Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Calon pemodal/pemodal wajib membaca dan memahami prospektus dan informasi ringkas produk investasi (Fund Fact Sheet) sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan, serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.
Lihat Blog Lainnya

Kondisi Makin Tidak Pasti, Reksa Dana Ini Jadi Solusinya!
Halo teman Yamin! Apa kabarnya? Semoga teman Yamin dalam keadaan sehat dan baik-baik saja ya. Bagaimana dalam menjalani tahun 2025 yang tidak terasa udah sembilan bulan berjalan?
Baca Selengkapnya
Weekly Newsletter 16 September 2025: Menteri Keuangan Berganti, IHSG Berfluktuasi

Weekly Newsletter 9 September 2025: Indonesia Kembali Deflasi, PMI Manufaktur Hentikan Kontraksi Berbulan-Bulan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berbalik menguat dalam empat hari perdagangan bursa dengan ditutup pada level 7.867 (+0,47%) untuk periode 29 Agustus - 4 September 2025. IHSG mengalami rebound seiring meredanya situasi di dalam negeri setelah serangkaian aksi demo yang berlanjut pada kerusuhan diberbagai wilayah Indonesia.
Baca Selengkapnya